Monday, July 18, 2011

Waktunya nge-Post Cerita Bersambung~~ \(˘o˘)ʃ

Kali ini akan saya lanjutkan cerita pendek yang berubah menjadi cerita bersambung! \(˘▽˘)/
Memang aku tidak konsisten dalam hal ini tapi, aku tetap mendengarkan Kiss The Rain dan River Flows in You saat membuat cerita ini kok :D



"Takane"

"hei, aku kembali.. Maaf membuat mu menunggu lama habisnya nenek ku.." Takane berhenti berbicara dan dia malah tertawa kecil. "hihihi.. Aku tidak tau kalau aku selama itu.." Ternyata Hiroji tertidur dibalik kotatsu nya.
"hei, hei, bangun.. Aku sudah menyiapkan handuk, baju, dan teh hangat untuk mu.. Hei bangunlah.." akhirnya Hiroji terbangun dan dia terlihat sedikit malu. "ah.. Aku tertidur.." bisiknya. "ini, pakai handuk ini! Mandilah dan ganti baju mu di kamar itu. Setelah kau ganti pakaian mu tunggu sebentar disini, aku akan menyiapkan makanan untuk mu." ujar Takane. Hiroji hanya diam dan menuruti apa yang dikatakan Takane. 
Setelah Hiroji selesai mengganti pakaiannya dia melihat ada beberapa makanan diatas kotatsu. Tak lama setelah itu Takane datang. "ah ternyata baju itu pas untuk mu haha baguslah." ujar Takane. "apa yang kau lakukan?" tanya Hiroji tiba-tiba. "ng? Apa yang ku lakukan? Aku sedang membawakan makanan untuk mu. Yah walaupun tidak mewah seperti makanan yang kamu sering makan." jelas Takane. "tidak, bukan itu maksud ku.. Kenapa kau melakukan ini pada ku? Padahal aku sudah berbuat tidak sopan dan merusak komik mu.. Padahal kau kan bisa meninggalkan ku tadi." kata Hiroji sambil sedikit menunduk. "entahlah.. Tubuh ku tergerak sendiri untuk mengajak mu ke rumah ku. Sudah yang tadi itu lupakan saja! Itu bukan diri ku hehe. Salam kenal, nama ku Takane Kenshi tapi aku lebih suka dipanggil Takane! Siapa nama lengkapmu?" tanya Takane ramah. "ah.. nama ku Hiroji Tatsuo. Kau bisa memanggil ku Hiroji.. Ngomong-ngomong.. Maaf ya atas perlakuan ku yang tadi dan terima kasih atas semua ini." Hiroji memperkenalkan dirinya dengan cukup sopan. Takane tersenyum dan menyuruh Hiroji makan masakan buatannya.
Matahari mulai terbenam dan Hiroji beranjak pulang karena hujan sudah berhenti. Hiroji berpamitan dengan nenek Takane yang masih berbaring di kasur karena tidak kuat berdiri.

Keesokan harinya, seperti biasa Takane tidak punya teman di sekolah jadi dia hanya membuat komik di perpustakaan. Banyak yang melihat sinis kearahnya tapi Takane tidak menyadarinya dan tetap enjoy. Tiba-tiba datanglah Hiroji dan menyapa Takane. "ah.. Hiroji? Kenapa kau ada disini?" tanya Takane. "aku hanya ingin mengembalikan buku yang ku pinjam. Kau sedang apa?" "buat komik hehe.." jawab Takane sambil senyum-senyum. "maaf ya soal kemarin.." ujar Hiroji sambil menunduk. "tak apa! Lupakan saja apa yang telah terjadi kemarin hehe.." "kalau begitu aku permisi dulu ya.." Hiroji pergi untuk mengembalikan bukunya.
Saat dia mengembalikan bukunya dia lupa bawa kartu perpustakaannya. Akhirnya dia kembali ke kelas dan mengambil kartunya. Saat ditengah jalan Hiroji jatuh akibat kulit pisang yang dibuang sembarangan. Dia sempat kesal tapi dia harus cepat-cepat ke perpustakaan. Saat di perpustakaan, penjaga perpustakaannya sedang ngobrol dengan seseorang jadi Hiroji tidak enak kalau mengganggu pembicaraan mereka. Hiroji memutuskan untuk menunggu.. dan akhirnya dia tertidur. Hiroji terbangun karena dia dibangunkan oleh petugas perpustakaan. "oh.. aku tertidur.." "apa yang kau lakukan? Cepat ke kelas mu! Ini sudah masuk jam pelajaran terakhir!" kata petugas. "benarkah?! Sial! Ini! Aku ingin mengembalikan buku yang tadi dan aku akan mengambilnya lagi saat pulang sekolah! Terima kasih."
Hiroji langsung pergi ke kelas tapi percuma saja dia berlari sekencang mungkin dia tetap terlambat dan akhirnya dia dihukum tidak boleh masuk pelajaran saat itu. 'kenapa tiba-tiba aku jadi sial begini sih?!' pikir Hiroji.

Saat pulang Hiroji langsung dikelilingi oleh teman-temannya. "hei, Hiroji! Kau tau kenapa kau bisa sial seperti ini?" tanya seorang dari mereka. "ng.. entahlah.." jawab Hiroji polos. "yang menyebabkan kau sial adalah.. Takane! Tadi di perpustakaan kau mendekatinya kan?!" "Ta, Takane?!" tanya Hiroji terkejut. "ya! Takane itu 'Cewek Sial'! Dia itu sangat sial dan dia bisa menularkan kesialannya itu pada orang lain! Jauhi cewek itu!" "ya benar!" ujar yang lain. "ja, jadi itu sebabnya dia tidak punya teman?" tanya Hiroji. "ya!" Hiroji bangkit dari duduknya. Dia berkata dengan lantang, "kalaupun kalian berkata seperti itu.. Aku tidak akan pernah percaya kalau aku sial karena Takane. Ini semua hanyalah kecerobohan ku saja, bukan karena Takane!" dia langsung pergi.

Esokan harinya Takane mendapat kabar yang sangat membuatnya terkejut. Hiroji juga di jauhi karena dia memihak Takane. Dia mencari Hiroji keliling sekolah dan dia tidak melihat Hiroji dimanapun. Takane sangat panik sampai akhirnya dia menemukan Hiroji sedang dikelilingi oleh sekelompok orang yang waktu itu pernah menyakiti Takane saat mereka terkena kesialan dari Takane. "hentikaaaan!! Hiroji tidak salah!! Aku yang salah! Tolong jangan sakiti dia!" teriak Takane, dia berusaha menyelamatkan Hiroji. Bug. Takane di dorong sampai jatuh ke tanah oleh salah seorang dari mereka. "kau dan juga cowok bodoh ini.. adalah orang-orang yang harus dimusnahkan!" Tiba-tiba Hiroji memukulnya. Dia memukul orang yang berkata seperti itu.

"AKU SUDAH BILANG BERKALI-KALI! KESIALAN ITU HANYALAH BUALAN! SIAL ITU HANYALAH KECEROBOHAN DIRI MASING-MASING! DAN ITU TIDAK MENULAR SEPERTI PENYAKIT!! JANGAN SAMAKAN TAKANE DENGAN KALIAN SAMPAH YANG TIDAK MENGERTI ARTI KATA SIAL!"

Hiroji langsung dipukulin. Hiroji tidak bisa melawan karena lawannya sangat banyak. Takane ingin menghentikan itu semua tapi dia tidak bisa bangun karena kakinya terkilir akibat didorong tadi. Takane tetap berusaha agar dia bisa menghentikan semua itu dan akhirnya Takane berhasil berdiri dan mencegah salah seorang dari mereka memukul Hiroji. "aku mohon.. Tinggalkan kami.. Kami akan pergi menjauh asal kalian tidak mengganggu kami!" Takane sangat memohon. "lepaskan aku kau kotoran!" Bug. Sekali lagi Hiroji memukulnya dengan sangat kencang.

"KAU BODOH ATAU BAGAIMANA?! AKU AKAN MEMUKUL MU SEKALI LAGI DENGAN LEBIH KENCANG DARI INI JIKA KALIAN TIDAK PERGI DARI SINI!"

Mereka pergi saat Hiroji teriak seperti itu. Takane memeluk Hiroji sambil menangis, "maaf Hiroji.. Gara-gara aku.. kamu jadi seperti ini.. maafkan aku.. lebih baik kita tidak usah kenal lagi.. maafkan aku.." Takane langsung melepaskan pelukannya dan hendak berlari tapi, Hiroji mencegahnya lalu dia memeluknya. "tidak.. tidak akan ku biarkan aku bersikap seolah tidak mengenal mu. Kaulah seseorang yang telah membuat ku berubah, seseorang yang telah membuat ku berpikir untuk merubah sikap bodoh ku.. aku akan tetap bicara dengan mereka tentang masalah ini.." "kenapa? Kenapa kau melakukan sampai sejauh ini? Ini akan menyakiti mu.." tanya Takane sambil menahan tangisnya. "karena aku telah jatuh cinta pada mu.. aku tidak akan pernah membiarkan mereka menyakiti mu.."

Takane terdiam. Hening sejenak. Suara hujanlah yang memecah keheningan itu. Takane membeku dengan wajah merah merona di pipinya. Hiroji mulai menyentuh pipi Takane dan mencium bibirnya sambil berbisik, "aku sangat mencintai mu.."

Seperti disaat pertama kali mereka berkenalan..
Saat itu hujan sedang membasahi mereka..
Dan saat ini pun begitu, hanya saja..



Beberapa hari setelah itu, Hiroji berhasil membuat seluruh teman sekolahnya sadar kalau perbuatan mereka menghindari Takane itu salah. Mereka semua minta maaf pada Takane dan Takane mulai membuat kisah baru dalam kehidupannya. Begitu juga dengan hubungannya dengan sang kekasih, Hiroji.
#the end



Yaaaaay selesaaaai~ (~ˆ⌣ˆ)~ ~(‾▿‾)~ ~(ˆ⌣ˆ~)
Akhirnya Takane hidup bahagiaaa~
Aku sangat menyukai suatu cerita yang happy ending yeah \m/
Bye bye~ sampai jumpa di postingan selanjutnya!

No comments:

Post a Comment